Saturday 30 April 2016

May Day (Perayaan Hari Buruh di Indonesia)


Di beberapa Negara Hari Buruh pada umumnya dirayakan pada tanggal 1 Mei yang dikenal dengan sebutan May Day. Hari Buruh dijadikan sebagai hari libur tahunan untuk memperingati rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial, hal tersebut berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.



Di Indonesia sendiri Hari Buruh tidak diperingati sejak sejak masa pemerintahan Orde baru, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena gerakan buruhdihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia. Aksi untuk peringatan May Day masuk kategori aktivitas subversif, karena May Day selalu dikonotasikan dengan ideologi komunis.


Setelah berakhirnya era Orde Baru, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota. Kekhawatiran akan gerakan massa buruh yang dimobilisasi setiap tanggal 1 Mei membuahkan kerusuhan, ternyata tidak pernah terbukti. Tindakan destruktif yang dilakukan oleh gerakan massa buruh yang masuk kategori "membahayakan ketertiban umum". Yang terjadi malahan tindakan represif aparat keamanan terhadap kaum buruh.



Di kota Medan setiap tahunnya peringatan Hari Buruh dipusatkan di Lapangan Merdeka, para demonstran biasanya berjalan beriringan dari bundaran SIB menuju Lapangan Merdeka, sambil meneriakkan dan berorasi untuk tuntutan mereka. Mereka menyerukan adanya kepastian jaminan sosial bagi para buruh di Indonesia sambil meneriakkan yel-yel perjuangan eperti "Hidup Buruh" dan "Berikan Hak-Hak Buruh,"  



Aksi buruh 1 Mei merupakan bukti, bahwa aksi demo tidak identik dengan kerusuhan. Hal ini seharusnya mendapat Apresiasi kepada kaum buruh dan mahasiswa yang pada hari buruh internasional ikut melakukan aksi demo, tapi tetap tertib.



Thursday 21 April 2016

Konser Band GIGI di Tebing Tinggi, Sumatera Utara



Termasuk band legendaris di Indonesia yang masih ada sampai sekarang yaitu Grup Band GIGI. Terbentuk tanggal 22 Maret 1994, grup musik ini berasal dari Bandung. Dalam perjalanan karirnya GIGI sudah beberapa kali ditinggal dan berganti personel. Personel terakhir GIGI saat ini adalah Armand Maulana (vocal), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramdhan (bas) dan Gusti Hendy (drum).








GIGI band merupakan grup musik papan atas di Indonesia yang memiliki kreativitas dalam bermusik, mampu bersaing di blantika musik tanah air selama lebih dari duapuluh tahun. Walaupun beberapa kali berganti personil band ini tetap eksis dan bersinar sebagai band berkualitas.



Senang rasanya bisa mendapat kesempatan melihat langsung penampilan musisi ini diatas panggung. Disponsori oleh salah satu merk rokok ternama di Indonesia, GIGI melangsungkan konser di lapangan Brimob Tebing Tinggi. Beruntung bisa mendapatkan akses dari backstage, sehingga saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.





Sebelum tampil di panggung, boleh donk yah saya foto bersama dulu sama personel GIGI. Mumpung nih men,,, ada kesempatan gini bisa foto sama artis yah kan. Hehehehe...









Penampilan dan aksi yang atraktif dari vocalis Armand Maulana membuat suasana konser ini begitu hidup. Seluruh penonton ikut menyatu dalam alunan musik yang disuguhkan oleh GIGI, bahkan penonton ikut bernyanyi bersama. Lagu-lagu yang sangat hits dan familiar di telinga para penonton, membuat riuh suasa konser. Ditambah lagi semprotan air dari mobil pemadam kebakaran membuat konser semakin hidup lagi...


Wednesday 6 April 2016

Rangkaian North Sumatra Jazz Festival


Sebuah ide yang muncul karena inspirasi dari pagelaran Musik yang sudah sangat tersohor sebelumnya yaitu Java Jazz, Sumatera Utara dengan potensi musik yang begitu besar juga mengadakan North Sumatra Jazz Festival. Kegiatan ini sudah berlangsung secara rutin setiap tahunnya di Medan.



Rangkaian acara NSJF yang digelar di Hotel Danau Toba kali ini mungkin hanya beberapa saja yang saya ambil gambar, seperti Erucakra Mahameru, Donny Suhendra Project, Baron, dan beberapa lainnya.


Sebuah kesempatan untuk merasakan dan "terjangkit" virus positif Jazz dalam musik yang sarat dengan Improvisasi. Konsep pagelaran festival ini digelar didalam ruangan, tidak seperti festival jazz lainnya secara outdoor, namun tetap Sadie tidak mengurangi antusias pencinta Jazz.



Dalam pagelaran perdanya, NSJF menawarkan konsep yang berbeda dari festival laninnya. Dengan mengusung "Discover Indonesian Experience" dimana dikedepankan para musisi dan penyanyi jazz terbaik Indonesia yang telah dikenal luas publik musik (jazz) internasional. Jam terbang yang tinggi dipanggung-panggung musik jazz internasional dibanyak negara.




COPYRIGHT © 2015-2021 | XPLORASI