Banyaknya potensi yang dimiliki Pulau Nias, selain kekayaan alam yang sangat menawan menghiasi darat dan terutama lautnya, Pulau Nias dibingkai dengan adat istiadat, seni budaya yang sangat patut untuk dinikmati. Pesona pulau impian pun menjadi “tagline” yang digunakan pemerintah setempat untuk mempromosikan berbagai macam potensi, kekayaan alam dan keindahan pulaunya. Kesenian dan tradisi Pulau Nias sudah menjadi identitas dari suku Nias itu sendiri. Memiliki budaya pedalaman era Megalitik, dimana ukiran pada batu besar masih bisa dijumpai di pedalaman Pulau ini.
Beberapa tradisi seperti Hombo Batu atau lebih dikenal dengan Lompat Batu Nias, Tari Perang yang merupakan bagian dari tradisi khas Nias yang berhubungan erat dengan Lompat Batu Nias karena lahirnya yang bersamaan. Selain tradisi tersebut di Pulau Nias juga masih dapat ditemukan rumah-rumah tradisional seperti di Desa Bawomataluo, atau rumah tradisional yang dirancang tahan gempa dengan ukiran pada batu yang berdiri tegak menyerupai wajah manusia dan binatang masa lalu didepan rumah tersebut. Budaya ukiran batu itu sendiri sudah ada sejak 1.200 tahun silam.
Potensi laut yang ada dipulau ini tidak akan ada habisnya, mulai dari pantai yang keindahannya sangat mempesona, bahkan ekosistem bawah laut yang tak kalah indahnya. Keindahan gulungan ombak sudah sangat dikenal di dunia internasional melalui para surfer yang selalu datang ke Pulau Nias ini untuk mencobanya seperti di pantai Sorake, Teluk Dalam. Namun pengelolaan wisata surfing di Pulau Nias perlu diatur dengan baik.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan mengungkapkan bahwa asal usul penduduk asli Nias lebih dominan berasal dari Taiwan. Hal tersebut dibuktikan dengan DNA yang menunjukkan kedekatan genetika yang mirip dengan orang Taiwan. Memang sih kalau kita lihat orang-orang Nias memiliki wajah sedikit oriental yang memiliki ciri khas berambut hitam, kulit putih/kuning langsat, berwajah berbentuk oval, namun mata tidak terlalu sipit.
Ya’ahowu….
No comments:
Post a Comment