Keikutsertaan saya ke Sumatera
Barat menyiratkan perasaan yang sangat excited,
terlebih lagi dengan tujuan utamanya untuk memoto kegiatan Pacu Jawi di
Tanah Datar, merupakan suatu keinginan yang terpendam lama untuk
direalisasikan, mungkin bukan hanya saya tapi setiap fotografer lain juga pasti
sangat menginginkan untuk mendapatkan foto terbaiknya disini. Rasa penasaran
sudah menghinggapi dalam benak saya, karena foto-foto di Pacu jawi ini sering
mendapatkan Juara diberbagai perlombaan foto. Atraksi Pacu Jawi yang ada di
Sumbar ini mirip dengan Karapan Sapi yang ada di Madura, mungkin tata caranya
saja yang berbeda...
Okeh, mari kita bahas mengenai
kegiatan ini, apa itu Pacu Jawi??? Dalam Bahasa Indonesia disebut juga dengan
Balapan Sapi, sebuah atraksi permainan tradisional yang dilombakan di Kabupaten
Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Menilik sejarah ke belakang, kegiatan ini
sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, pada awalnya kegiatan ini dilakukan
oleh para Petani sehabis musim panen, dalam rangka mengisi waktu luang mereka
sekaligus menjadi saran hiburan bagi masayarakat setempat.
Setiap tahunnya lomba balap sapi
ini diselenggarakan secara bergiliran selama empat minggu di empat kecamatan di
Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Seiring berkembangnya zaman, atraksi
tradisional ini masih tetap ada sampai sekarang dan bahkan dijadikan sebagai
objek wisata budaya, bukan hanya wisatawan local, tapi juga wisatawan
mancanegara turut menyaksikan dan merekam kegiatan budaya yang masih lestari di
ranah minang ini.
Sampai di Bandara Internasional
Minangkabau sekitar pukul 08.00 wib, kami sudah dijemput dengan menggunakan dua
kendaran bus berukuran sedang. Keluar dari Bandar seluruh anggota BSPC sarapan
terlebih dahulu karena sehabis ini kami akan menempuh perjalanan yang cukup
jauh. Kami langsung menuju Batu Sangkar, Kabupaten Tanah Datar tempat
diadakannya kegiatan Pacu Jawi. Menempuh waktu sekitar 2 jam 30 menit dengan
jarak kurang lebih 80 km kami pun tiba di lokasi, dari tempat parkiran kami
berjalan sedikit untuk menuju ke lokasi atraksi Pacu Jawi.
Disebuah kawasan persawahan
ditengah cuaca yang sangat terik, panitia sedang mempersiapkan lahan dengan
panjang sekitar 100 meter, kemudian mereka menggenangi lahan tersebut dengan
air sehingga tanah menjadi lembek dan becek sehingga dapat menimbulkan efek
dramatis pada saat di foto nanti. Sapi-sapi pun mulai berdatangan dari segala
penjuru daerah Sumbar dengan joki-nya masing-masing untuk melakukan perlombaan.
Dengan dibekali alat bajak pacu yang terbuat dari bambu (biasanya digunakan
untuk membajak sawah), dua ekor sapi dipasangkan pada satu alat pembajak sawah
tersebut.
Uniknya Pacu Jawi bukan mencari
siapa yang tercepat sampai digaris finish, namun siapa yang bisa berlari paling
lurus untuk mencapai finish. Sehingga pada saat perlombaan kita tidak akan
melihat adanya kejar-kejaran antara sapi, namun hanya sepasang sapi dengan
masing-masing alat pembajak sawah dengan seorang Joki dibelakang sepasang sapi
tersebut. Menurut cerita masyarakat hal ini untuk menghindari adanya taruhan
jika diadakan perlombaan untuk mencari yang tercepat.
Kegiatan ini sangat digemari oleh
masayarakat sekitar, bahkan wisatawan baik lokal maupun mancanegara rela
berkunjung ke tempat ini untuk mendapatkan foto terbaik dari setiap moment di
Pacu jawi. Hal ini disebabkan karena sudah banyak pemenang lomba fotografi
dengan objek Pacu Jawi tersebut. Mungkin menurut beberapa orang kegiatan ini
adalah eksploitasi terhadap hewan, namun kegiatan ini merupakan budaya tradisional
Indonesia yang patut di lestarikan sampai anak cucu kita kelak.
Salam
Xplorasi…!!!
wow pake lensa tele ya? bisa dpt bagus gitu. saya motret pake lensa kit ga bisa sedekat itu hasilnya ahaha..
ReplyDelete-Traveler Paruh Waktu
Iyah, klo pake lensa fix gak bisa dapat tuh mas... nih juga bisa frezze lumpurnya lebih detail
DeleteIyah, klo pake lensa fix gak bisa dapat tuh mas... nih juga bisa frezze lumpurnya lebih detail
Delete