Merupakan salah satu ikon dari Kota Kembang Bandung, yang tetap
terjaga tanpa adanya banyak perubahan sejak dulu. Masih ada air mancur yang
menghiasi di tengah persimpangan tersebut dan gedung yang masih berdiri di
seputaran simpang lima masuk dalam salah satu daftar cagar budaya, saat itu
menjadi Kantor yang merupakan perusahaan sekuritas nasional. Parapatan lima
dibangun pada masa penjajahan Belanda, terdapat juga tempat dan bangunan
menarik bergaya arsitektur Eropa disini. Jarak antara Simpang Lima ke jantung
kota Alun-alun Bandung tidaklah terlalu jauh, tinggal lurus saja sudah sampai.
Parapatan Lima di Bandung ini menghubungkan Jalan Gatot Subroto dengan
Jalan Asia-Afrika, Jalan Kapitan ke Jalan Sunda, Jalan Ahmad Yani (Kosambi)
mengarah ke Jalan Asia-Afrika. Merupakan bagian dari jalan raya pos Anyer
Panarukan. Menurut informasi dibangun sekitar tahun 1900-an. Gedung lainnya seperti gedung Singer yang
cukup legendaris karena merupakan tempat reparasi mesin jahit Singer yang
pertama dan satu-satunya di Indonesia. Dan masih ada beberapa lagi arsitektur
bergaya eropa di sekitar tempat ini.
Melihat Simpang Lima tentunya bisa dinikmati dari berbagai sudut
pandang, apakah itu disiang hari atau dimalam hari. Saya mencoba mengambil
beberapa gambar suasana Simpang Lima Bandung di malam hari dari ketinggian,
tepatnya saya berada di roof top Wisma Bumiputera yang tak jauh dari
persimpangan tersebut. Wisma berlantai 9 (Sembilan) ini merupakan milik salah satu
anak perusahaan dari AJB Bumiputera 1912 yang bergerak di bidang property.
Salam Xplorasi…!!!
No comments:
Post a Comment