Banyak cerita yang tentunya bisa
didapatkan dari nama besar Candi Borobudur, merupakan situs warisan dunia yang
dikukuhkan oleh UNESCO pada tahun 1991. Arsitektur yang termasuk kedalam salah
satu keajaiban dunia ini terletak di Magelang - Jawa Tengah, Indonesia. Candi
umat beragama Buddha yang berbentuk stupa ini menurut ceritanya didirikan pada
masa pemerintahan Syailendra dan merupakan kuil sekaligus monument Buddha
terbesar di dunia. Dibangun sebagai tempat suci dan berfungsi sebagai tempat
ziarah oleh penganut Buddha.
Terdiri atas enam teras berbentuk bujur
sangkar, diatasnya terdapat 3 pelataran melingkar, seluruh dinding dihiasi
dengan relief yang terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa terbesar terletak
di tengah sebagai mahkota dengan dikelilingi 72 stupa berlubang yang didalamnya
terdapat arca Buddha. Sampai saat ini masih digunakan setiap tahunnya dimana
umat Buddha dari seluruh Indonesia dan bahkan mancanegara berkumpul disini
untuk memperingati Trisuci Waisak.
Namun sebenarnya ada yang mengetahui
dengan pasti gak yah bagaimana sebenarnya Candi Borobudur ini dibangun? Mungkin
kita banyak mendengar cerita dari berbagai macam sumber, baik itu melalui buku,
maupun artikel-artikel yang ada di internet. Ini adalah merupakan sebuah
sejarah, tapi apakah kita semua peduli pada sejarah ini? Bahkan sebagian orang
menganggap sebuah candi itu hanyalah seonggok batu yang dianggapnya gak
penting. Apakah kita peduli alasan dibangunnya candi semegah itu, kapan itu
dibangun, bagaimana sebenarnya terbentuk pada awalnya dulu. Kalau anda mencari
atau membaca artikel tentang sejarah ataupun asal usul Borobudur, berarti anda
Peduli…!
Berdasarkan sumber-sumber dari
berbagai artikel yang saya dapat, Candi Borobudur dikelilingi oleh beberapa
Gunung di Jawa Tengah, seperti Gunung Merbabu, Merapi, Sindoro dan Sumbing.
Menurut sejarawan didirikan sekitar tahun 800 Masehi, hal ini didasari oleh
tulisan yang dipahatkan pada pigura asli relief kaki candi tersebut yang
dikaitkan dengan kerangka sejarah Indonesia. Diketahui bahwa dizaman itu
merupakan abad kejayaan Wangsa Syailendra dari kerajaan Buddha.
Diceritakan dari hasil identifikasi
serat dan corak bebatuan yang digunakan, candi ini dibangun selama 50 tahun
dengan beberapa tahapan hingga terbentuknya Candi secara utuh seperti sekarang.
Namun akkibat runtuhnya dinasti Syailendra pada masa itu, candi ini digunakan
selama 150 tahun sebagai tempat ibadah dan ziarah, sehingga tidak sesuai dengan
lamanya proses pembangunan candi ini. Umat Buddha melakukan migrasi
besar-besaran dan kalah oleh umat Hindu yang menduduki kawasan tersebut.
Candi ini pun sempat terbengkalai
cukup lama, sebagian rusak parah karena ulah manusia dan sebagian lagi karena
alam. Bahkan bangunan megah tersebut
sempat tertutup oleh abu letusan gunung yang ada disekitarnya sehingga hilang
terpendam ke dalam tanah. Orang-orang disana tidak pernah tahu bahwa dibawah
kaki mereka ada sebuah peninggalan sejarah nenek moyang. Sampai pada akhirnya
candi ini ditemukan kembali oleh Gurbenrnur Jendral Inggris yang bernama Sir
Thomas Stamford Rafles pada medio sekitar tahun 1800-an Masehi. Setelah Inggris
kalah perang, pihak Belanda yang saat itu menjajah Indonesia yang meneruskan
pengangkatan Candi Borobudur dari dalam tanah.
Sebuah situs keajaiban dunia yang
sudah terkenal ke seantero belahan dunia sudah beberapa kali mengalami
pemugaran, baik pada masa penjajahan Belanda, sampai setelah masa Indonesia
merdeka. Saat ini candi ini dalam setiap tahunnya telah dikunjungi oleh lebih
dari 3 juta orang wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Sekarang kita bisa
menikmati keindahan dari Candi Borobudur yang sarat dengan sejarah tersebut.
Salam
Xplorasi…!!!
No comments:
Post a Comment