Friday 28 December 2018

Candi Ijo, Candi Tertinggi di Yogyakarta


Candi Ijo merupakan candi tertinggi di Yogyakarta, karena memang lokasinya terletak di ketinggian sekitar 400-an meter diatas permukaan laut. Terletak di kecamatan Prambanan, Sleman hanya berjarak sekitar 4 km dari Istana Ratu Boko, jalan menuju ke Candi berupa tanjakan yang lumayan curam. Disekitar Candi Ijo terdapat lokasi penambangan Batu Gamping. Areal penambangan berupa tebing kapur berwarna putih sering dijadikan sebagai tempat pemotretan, disebut juga sebagai White Canyon. Waktu terbaik untuk menikmati Candi ini adalah disore hari untuk bisa menyaksikan Matahari tenggelam.



Dari teras Candi tersebut dapat dilihat oleh wisatawan dari kejauhan yaitu landasan dari lapangan terbang Adi Sucipto, pemukiman penduduk, areal perladangan, pemandangan Gunung Merapi, sampai pemandangan mentari senja. Sayangnya kunjungan saya ke Candi ini di siang hari, sehingga saya tidak bisa  merasakan keindahan panorama alam sekitar ketika senja. Bangunan Candi Ijo berada di lereng perbukitan yang dibangun pada sekitar abad ke-9. Bangunan yang masih utuh berada di teras tertinggi dengan satu candi utama dan tiga candi pewara.


Walaupun belum se-terkenal candi-candi seperti Borobudur atau Prambanan, tapi candi Ijo mmemiliki satu kelebihan yaitu terletak didataran tinggi sehingga dapat menikmati suasana Sunset yang sangat menawan. Karena memang tidak banyak Candi yang bisa menikmati matahari terbenam. Untuk masuk ke lokasi wisata Candi Ijo ini para pengunjung tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, karena tiket masuknya murah.



Seperti namanya Candi Ijo, suasana warna hijau memang terasa sangat kental ditempat ini. Jalan menuju lokasi walaupun terdapat beberapa tanjakan curam, namun sudah didominasi oleh aspal, sehingga memudahkan para pengendara menuju kesana. Bukit yang dikenal dengan Gumuk Ijo tempat Candi berada merupakan bagian dari bukit Batur Agung, gak jauh dari destinasi wisata Tebing Breksi yang cukup hits di Yogyakarta.



Yah,,, Jogja memang selalu istimewa untuk saya pribadi, baik yang berada perkotaan maupun wisata alamnya serta berbagai souvenir khas yang takkan lupa untuk dibawa. Budayanya selalu membuat kota ini seperti memiliki atmosfer yang berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia. Sejatinya banyak sekali tempat-tempat wisata yang belum di-ekspos secara luas namun memiliki potensi yang cukup menarik.


Salam Xplorasi…!!!

Sunday 23 December 2018

Panggung Alam Dengan Disain Unik di Hutan Pinus Mangunan


Sejak dibuka pertama kalinya untuk obyek wisata ditahun 2012 oleh masyarakat setempat yang tergabung dalam kelompok pengelola pinus “Pinusari”, banyak sekali fasilitas dan pelayanan yang ada disekitar tempat wisata tersebut terus dikembangkan. Telah menjadi salah satu destinasi wisata primadona di Yogyakarta, Hutas pinus Mangunan yang berada di Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul ini selalu ramai setiap harinya oleh dikunjungi para wisatawan.



Sebuah penggung terbuka berada ditengah rerimbunan pohon pinus yang menjulang tinggi tentunya menjadi hal yang sangat menarik untuk dilihat, dapat dijadikan spot wajib untuk berfoto. Ini adalah kunjungan kedua saya ke Hutan Pinus Mangunan, namun pada kunjungan pertama saya tidak dapat melihat tempat ini karena ditutup untuk suatu acara tertentu. Rasa penasaran terus ada didalam benak saya, sehingga pada kesempatan kedua saya dapat mendokumentasikan panggung terbuka yang sebenarnya dibangun sebagai ruang belajar tersebut.


Selain untuk kegiatan belajar, tempat tersebut dapat digunakan untuk pentas seni, acara perkumpulan sebuah institusi, foto prewedding, bahkan acara pernikahan juga dapat dilaksanakan dipanggung terbuka tersebut. Keberadaannya yang sangat unik mampu menarik para pengunjung untuk merasakan suasana panggung yang terbuat dari kayu, disertai dengan deretan bangku penonton bertingkat selayaknya bangku opera.



Hanya dengan tarif biaya masuk sebesar Rp.2.500,-, para pengunjung dapat dengan puas berkeliling ditempat tersebut, apabila ingin melakukan prewedding cukup membayar Rp.75 ribu. Untuk membuat acara ditempat tersebut juga pengelola dapat menyediakan konsumsi maupun sound system. Terkenal karena keindahan panoramanya disekitar area Hutan Pinus, bahkan ditempat ini juga sering digunakan untuk pembuatan film.



Tempat ini sekarang sudah sangat terkenal di Media Sosial, selain menawarkan tempat yang sangat indah dengan udara yang sejuk khas hutan dan pegunungan, akses yang ditempuh untuk mencapai tempat ini juga sangat mudah. Panggung alam dengan desain yang unik menjadi salah satu tujuan untuk para wisatawan mengunjungi Hutan Pinus Mangunan. Namun harapan saya semoga kita bisa tetap sama-sama menjaga kelestarian alam hutan yang berada ditempat ini.


Salam Xplorasi…!!!

Thursday 20 December 2018

Menikmati Eksotisme Hutan Pinus di Puncak Becici


Berangkat pagi hari dari kota Yogyakarta kami langsung menuju ke hutan pinus Mangunan. Rencananya hari ini akan mengunjungi Puncak Becici yang berada di kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul. Melewati jalanan naik turun yang berkelok, puncak becici ini merupakan salah satu lokasi dari blok Mangunan yang dikelola masyarakat untuk tempat wisata. Di tempat ini kita dapat melihat panorama yang sangat mengagumkan dan berbagai kegiatan outbond.



Sangat disayangkan pada saat sampai disana pagi hari, sehingga kami tidak dapat menikmati sunset yang terkenal sangat indah dari puncak becici ini. Pengunjung hanya membayar tiket masuk sebesar Rp.2.000,- dengan parkir motor sebesar Rp.2.000,- atau Mobil sebesar Rp.5.000,- dan sudah dapat menikmati seluruh area yang ada di puncak becici. Kalau pengunjung ingin bersantai menikmati Hamock, cukup menyewa sebesar Rp.20.000,- per jam.


Tempat ini terbilang cukup nyaman karena memiliki fasilitas yang cukup baik seperti toilet, mushola dan outbond-nya sendiri. Pengunjung juga dapat menyewa Jeep Wisata jika ingin berkeliling menikmati alam disekitar puncak becici. Alam yang masih hijau yang memiliki udara yang segar dan sejuk belum ada paparan polusi tentunya akan memanjakan para pengunjung untuk menikmati lokasi wisata ini. Kalau untuk sekedar “ngadem” disinilah tempatnya.



Semakin berjalan ke puncak kita akan menemui gardu pandang yang dapat digunakan untuk melihat dan memandangi keindahan alam yang panoramanya sungguh menakjubkan, apabila beruntung ketika cuaca baik maka kita dapat melihat latar belakang Gunung Merbabu dan Merapi yang berjejer di kejauhan. Merasakan ketenangan ditengah-tengah hutan pinus dapat dirasakan oleh pengunjung, dibeberapa titik juga pengelola sudah menyediakan ayunan yang dapat digunakan secara bebas oleh para pengunjung dan beberapa tempat duduk untuk beristirahat.



Bagi para pemburu sunset tentunya tempat ini akan menjadi tempat yang favorit untuk melihat sinar matahari di senja hari, karena pemandangan ini sangat singkat dan hanya dapat dilihat jika cuaca bagus pastinya butuh keberuntungan untuk mendapatkan momen tersebut. Bagi yang ingin camping, disini juga disediakan tempat untuk camping ground yang cukup luas. Merasakan eksotisme pohon pinus di puncak becici ini menjadi alternative terbaik untuk liburan keluarga ataupun bersama teman-teman.


Salam Xplorasi…!!!

Tuesday 18 December 2018

Suasana Malam di Jalan Malioboro



Salah satu tempat wisata paling populer di Yogyakarta yaitu Jalan Malioboro, merupakan salah satu tempat yang paling saya rindukan di kota gudeg ini. Selain terkenal dengan wisata Parangtritis, Gunung Merapi dan Borobudur, tempat ini adalah salah satu tempat yang paling ramai dikunjungi oleh wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara, terutama di malam hari tempat ini banyak menghadirkan berbagai atraksi kesenian, lesehan-lesehan yang mulai menjajakan makanannya, musisi jalanan yang mulai beraksi.




Belum lengkap rasanya ke Jogja kalau kita belum berkunjung ke Jalan Malioboro ini, asal nama Malioboro sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya karangan bunga. Apabila anda hobby berbelanja disinilah tempat yang tepat, karena disepanjang jalan ini menawarkan berbagai macam aksesoris atau souvenir yang cantik dan unik, baju batik, kaos/baju khas Jogja, bagi anda penggemar cindera mata disinilah surge perburuan yang menarik.




Semua barang-barang yang dijual di sepanjang jalan ini tentunya memiliki harga yang dapat di negosiasi, pandai-pandai lah menawar harga ke para pedagang. Sebaiknya sediakan uang tunai yang cukup dan jaga dompet anda baik-baik, apalagi dalam keadaan ramai pengunjung. Selain menjual barang-barang tersebut, di Malioboro juga terkenal dengan kulinernya yang khas yaitu warung lesehan, mulai dari Ayam Penyet, Pecel Lele, Gudeg dan lainnya. Tapi jangan salah masuk yah, karena ada beberapa tempat makan yang harganya gak masuk akal.




Suasana di malam hari disepanjang Malioboro akan ditemani dengan indahnya lampu-lampu jalan, sehingga jalan ini terlihat begitu romantis. Berjalan kaki sepanjang jalan Malioboro juga tak akan terasa bagi pengunjung, apalagi jika ditemani para seniman jalanan, mulai dari aksi teatrikal para mahasiswa kesenian, aksi para sastrawan, bahkan sampai hiburan campur sari, membuatnya semakin seru dan menarik. Selalu tertinggal kerinduan saya untuk Malioboro…


Salam Xplorasi…!!!

Wednesday 12 December 2018

Perayaan Sekaten di Alun-Alun Utara Yogyakarta


Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) dilaksanakan rutin setiap tahunnya di alun-alun utara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Selama kurang lebih 18 hari masyarakat kota Yogyakarta maupun para wisatawan dapat menikmati hiburan yang merupakan salah satu ajang untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW. Menikmati Sekaten hendaknya juga kita dapat menelaah bahwa perayaan ini sarat dengan nilai sejarah, religi, dan kebudayaan yang tersirat dalam setiap ritualnya. Salah satu perpaduan budaya dan agama yang terus berkembang dan dilestarikan adalah salah satu bagian dan perayaan Sekaten.




Sebanyak ratusan stand yang menjual berbagai macam makanan, pakaian, sepatu, dan lainnya tersedia di pasar malam (disebut “Sekatenan”). Tak kalah menariknya adalah wahana permainan khas pasar malam tersedia untuk menghibur para pengunjung yang datang ke Perayaan Sekaten. Mulai dari Tong Stand, Kora-Kora dan lainnya tidak pernah sepi dari sasaran pengunjung apalagi pada saat malam weekend, tempat ini sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan bahkan masyarakat Yogyakarta sendiri.



Menilik nama Sekaten yang didapat dari berbagai macam sumber, bahwa nama Sekaten sendiri berasal dari beberapa istilah seperti misalnya : “Sakhatain” (menghilangkan perkara dua, yaitu watak hewan dan sifat setan), “Sekati” (setimbang, hidup harus bisa menimbang hal baik dan buruk), serta beberapa lagi istilah lainnya. Terdapat upacara adat yang disebut sebagai Sekaten atau yang lebih dikenal dengan istilah Pasar Malam Perayaan Sekaten karena sebelum upacara Sekaten diadakan kegiatan pasar malam terlebih dahulu selama kurang lebih satu bulan.




Xplorasi berkesempatan mengunjungi pasar malam Sekaten yang dilangsungkan pada tahun 2018, ramainya para pengunjung tidak menyurutkan niat saya untuk dapat mendokumentasikan beberapa momen yang ada di alun-alun utara Yogyakarta itu. Berbagai macam atraksi tersaji di wahana Tong Stand, serunya kapal kora-kora yang sedang melayang diudara, kembang api yang menghiasi langit pasar malam Sekaten juga menambah keindahan suasana di tempat yang merupakan kegiatan awal dari rangkaian acara Sekaten sendiri.


Salam Xplorasi…!!!
COPYRIGHT © 2015-2021 | XPLORASI